JOBDESK

Menjadi wanita karir bukanlah hal sulit dan bukan pula hal mudah untuk dijalani. Tapi apa jadinya bila seorang gadis berumur 19 tahun sudah direkruit menjadi seorang frontliner (Baca : Receptionist)?

JUST MAKE IT FLOW SMOOTHLY and let the time answers it :D

        Sebetulnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bekerja di umur 19 tahun, yaaaang notabenenya mempunyai pengalaman 0 tahun dibidangnya. Awalnya memang saya menyesal mengambil jurusan IPA sewaktu di SMA, karena memang pada kenyataannya semua aspek perkantoran yang paling banyak digunakan adalah pelajaran IPS (prove it by yourself). Dan menyesalnya lagi, kenapa dari setelah lulus SMP, saya ga' ngambil SMK aja ya. Difikir-fikir kalo SMK itu siap mencetak tenaga kerja loh, jadi walaupun setelah lulus SMK belum kuliah kan bisa langsung bekerja karena lulusan SMK sudah punya skill.

              Well, after graduated from SHS I joined the tests such as SIMAK, SNMPTN, Ujian Mandiri, UMB (Ujian Masuk Bersama) and also PMDK to IPB. I got nothing from that, it means that there's none of the test passed (poor me). So I decided to focus on my English Course because at that time I was in Final Level HI-4. Making a paper for final presentation was so complicated as making a Final Paper for college. I have to surfing in Mbah Google to find out all the information needed. I have to make the slides (attractive one) to be published in my presentation and many more. Finishing my critical period, I almost felt so stress. Dan tebak, apa yang terlintas dipikiran saya waktu itu (pegel ah ngetik pake bahasa inggris) , bunuh diri. Astagfirullahaladzim. *to be continue ya, saya mau prepare pulang kerja dulu. See yaa :)

No comments:

Post a Comment